Wednesday, November 15, 2017

KARAKTERISTIK GENERATOR DC PENGUATAN SENDIRI TIPE SERI




Karakteristik Generator DC
Penguatan Sendiri Tipe Seri



Oleh : Bayu Baskoro
Dosen Pembimbing : Djodi Antono, B.Tech., M.Eng.
Jurusan Teknik Elektro
Program Studi Teknik Listrik
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang INDONESIA
bayubaskoro43@gmail.com
bayubas02@gmail.com
djodiantono@yahoo.co.id




Intisari
Generator adalah sebuah perangkat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Sebuah generator akan bekerja dengan di bantu motor listrik untuk menggerakkan generator tersebut. Generator sendiri ada dua macam yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Berdasarkan rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) generator DC terbagi menjadi 2 yaitu:
1.        Generator DC penguat terpisah
2.        Generator DC penguat sendiri :
a.        Generator tipe seri
b.       Generator tipe shunt
c.        Generator tipe kompon.
Dari beberapa jenis generator tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda pula.
Generator DC tipe seri adalah suatu generator yang lilitan penguat magnitnya di sambung seri dengan lilitan jangkar sehingga  kumparan medannya  mendapat penguatan tetapi apabila terdapat arus bebannya, itu sebabnya generator seri selalu terkopel dengan bebannya, dengan demikian maka tegangan terminal akan muncul di tiap-tiap kutubnya. Generator DC tipe seri ini jumlah lilitan penguat magnitnya lebih sedikit namun luas penampangnya besar hal ini bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya kecil.
Kata kunciGenerator, Generator DC, Generator Penguat Terpisah, Generator Penguat Sendiri, Generator Tipe Seri.

I. Pendahuluan

A.  Pengertian Generator

Generator adalah sebuah perangkat yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik yang didasarkan pada prinsip induksi elektromagnetik. Energi mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun DC (listrik searah). Hal tersebut tergantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit tenaga listrik.
Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu dengan memutar suatu kumparan dalam medan magnet sehingga timbul ggl induksi. Generator mempunyai dua komponen utama, yaitu bagian yang diam (stator) dan bagian yang bergerak (rotor). Rotor berhubungan dengan poros generator yang berputar di pusat stator. Poros generator biasanya diputar menggunakan usaha luar yang dapat berasal dari turbin, baik turbin air, angin atau turbin uap dan selanjutnya berproses menghasilkan arus listrik.

B.  Jenis-jenis Generator

Berdasarkan tegangan yang dibangkitkan, generator dibagi menjadi 2 yaitu :
    1. Generator Arus Bolak-Balik (AC)
        Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan              output) berupa tegangan bolak-balik.
    2. Generator Arus Searah (DC)
        Generator arus searah yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan                    output) berupa tegangan searah, karena didalamnya terdapat sistem penyearahan yang             dilakukan bisa berupa oleh komutator atau menggunakan dioda.

C.  Pengertian Generator DC

Generator DC merupakan sebuah perangkat motor listrik yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik berupa arus DC / arus searah., karena didalamnya terdapat sistem penyearahan yang dilakukan oleh komutator atau menggunakan diode.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker).


Jenis- jenis generator DC antara lain yaitu:

1. Generator DC dengan penguat terpisah
2. Generator DC dengan penguat sendiri :
a.        Generator DC seri
b.        Generator DC shunt
c.        Generator DC kompon (campuran)

D.  Konstruksi Generator DC

Generator DC dibuat menggunakan magnet permanen dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban  lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing rumah generator atau casis, serta bagian rotor.
Generator DC terdiri menjadi dua bagian yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian mesin DC yang diam, stator terdiri dari rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan rotor adalah bagian mesin DC yang berputar, rotor terdiri dari komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, untuk membersihkan noda bekas sikat arang dapat menggunakan amplas halus, Gambar 1 menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.


Gambar 1. Konstruksi Generator DC

Gambar 2. Generator DC Tampak dari Luar

E.  Karakteristik Generator DC

Kecepatan operasi mesin DC jenis generator adalah tetap yaitu sesuai dengan penggerak mula (prime mover). Pada operasi untuk penggunaan umum, penggerak mula dilengkapi dengan pengatur kecepatan (speed governor) sehingga kecepatan generator praktis konstan.
Karakteristik penting generator DC:
1)       Open Circuit Characteristic (OCC), Kurva memperlihatkan hubungan antara pembangkit emf pada keadaan tanpa beban (E0) dan arus medan (If) pada kecepatan konstan. Hal ini juga dikenal sebagai kurva jenuh (saturasi) karakteristik magnetik atau tanpa beban.
2)    Karakteristik Internal atau Karakteristik Total (E/Ia), Kurva memperlihatkan hubungan antara pembangkitan emf pada keadaan berbeban (E) dan arus jangkar (Ia). Kurva ini akan terletak di bawah karakteristik sirkuit terbuka (OCC)..
3)       Karakteristik Eksternal (V/IL), Kurva ini menunjukkan hubungan antara tegangan terminal (V) dan arus beban (IL). Tegangan terminal V akan kurang dari E karena drop tegangan di sirkuit jangkar. Oleh karena itu, kurva ini akan terletak di bawah karakteristik internal.

F.  Komponen-komponen Penyusun Generator DC

Ø Piringan tutup
Piringan tutup pada ujung-ujung rumah sebagai dudukan bantalan-bantalan sebagai tempat berputarnya armatur. Bantalan yang terpasang pada plat penutup untuk menahan beban torsi dari sabuk penggerak. Tutup bagian belakang mempunyai lubang pelumasan untuk memasukan oli pelumas.Sikat arang dipasang pada tutup bagian belakang.
Ø Pul kumparan medan / sepatu-sepatu kutub
Pul kumparan medan yang biasa disebut sepatu-sepatu kutub dikonstruksi dari besituang. Pada bagian dalam dibentuk cekung untuk menyesuaikan bentuk kontur bulat dari armatur dan mengurangi haambatan magnetik dari jarak udara. Ujung-ujungnya diperpanjang sebagai dudukan kumparan medan. Kutub-kutub magnet dipasangkan dengan baut pada rumah generator.
Ø Kumparan medan
Kumparan medan digulung dengan kawat yang berukuran kecil; dengan tahanan relatif besar.  Kumparan medan digulung dengan bentuk yang sesuai, diisolasi dan dibentuk yang sesuai dengan kontur rumah dan digulung pada kutub-kutub magnet.
Ø Armatur/Anker
Armatur/Anker dinamo dikonstruksi dari plat-plat yang disusun berlapis-lapis yang disatukan dalam satu poros dan mempunyai alur-alur sebagai tempat kumparan.Kumparan dapat digulung langsung pada alur-alur membentuk gulungan atau kumparan armature.
Ø Komutator
 Komutator terdiri dari segmen-segmen dari tembaga, dibentuk irisan memanjang searah dengan poros, masing-masing diisolasi satu dengan yang lainnya dan dengan poros diisolasi oleh mika atau phenolic resin.Komutator dipres pada poros anker.Kumparan anker dihubungkan ke komutator untuk membentuk hubungan atau rangkaian kontinyu.Komutator berfungsi untuk menyearahkan arus induksi bolak-balik dalam kumparan anker menjadi arus searah untuk digunakan ke beban kelistrikan kendaraan.
Ø Rumah sikat dan arang sikat
Sikat arang digunakan untuk menghubungkan hubungan antara armatur/anker dengan rangkaian luar.Sikat arang dapat bergesek dengan baik dengan komutator dengan bantuan pegas dan rumah sikat.Hubungan antara sikat-sikat arang dan rangkaian luar adalah dengan kabel tembaga fleksibel.
Ø Kipas pendingin
Kipas pendingin terletak di bagian depan dan menyatu dengan puli penggerak mengalirkan udara pendingin ke dalam generator.

G.  Prinsip kerja Generator DC

Cara kerja generator DC meggunakan prinsip percobaannya faraday yaitu dengan memutar magnet dalam kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka terjadi perubahan fluks gaya magnet (peribahan arah penyebaran medan magnet) di dalam kumparan dan menembus tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda potensial antara ujung-ujung kumparan (yang menimbulkan listrik). Syarat utama, harus ada perubahan fluks magnetik, jika tidak maka tidak akan timbul listrik. Cara megubah fluks magnetik adalah menggerakkan magnet dalam kumparan atau sebaliknya dengan energi dari sumber lain, seperti angin dan air yang memutar baling2 turbin untuk menggerakkan magnet tersebut.
Jika suatu  konduktor digerakkan memotong medan magnet akan timbul beda tegangan di ujung-ujung konduktor tersebut. Tegangannya akan naik saat mendekati medan dan turun saat menjauhi. Sehingga listrik yg timbul dalam siklus: positif-nol-negatif-nol (AC). Generator DC membalik arah arus saat tegangan negatif, menggunakan mekanisme cincin-belah, sehingga hasilnya jadi siklus: positif-nol-positif-nol (DC).
Generator atau pembangkit listrik yang sederhana dapat ditemukan pada sepeda. Pada sepeda, biasanya dinamo digunakan untuk menyalakan lampu. Caranya ialah bagian atas dinamo (bagian yang dapat berputar) dihubungkan ke roda sepeda. Pada proses itulah terjadi perubalian energi gerak menjadi energi listrik. Generator (dinamo) merupakan alat yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi elektromagnetik. Alat ini pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday.

Gambar 3. Dinamo yang Ditemukan Oleh Michael Faraday
Prinsip generator berkaitan dengan percobaan Faraday :
  1. Adanya fluks magnet yang dihasilkan kutub-kutub magnet.
  2. Adanya kawat penghantar listrik yang merupakan tempat terbentuknya GGL induksi.
  3. Adanya gerakan relatif antara fluks magnet dengan kawat penghantar listrik.
Gambar 4. Prinsip kerja generator DC
Keterangan :
     Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub tersebut, dengan memutar rotor (penghantar) maka pada penghantar akan timbul EMF.
     Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi AB dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
     Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
     GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :


Dimana :

          E = ggl (garis gaya listrik)
          N = Jumlah lilitan
          = Perubahan fluksi terhadap waktu
Sepotong penghantar yang dialiri Arus dan bergerak dengan kecepatan v didalam pengaruh medan magnet, akan menimbulkan tegangan induksi sebesar V. Untuk menentukan besarnya tegangan induksi yang ditimbulkan oleh arah gerakan penghantar tersebut di gunakan kaedah Flamming tangan kanan. Medan magnet mempunyai arah dari kutub utara ke kutub selatan. Arus di dalam penghantar searah dengan empat jari, sedangkan arah gerakan searah dengan ibu jari, seperti yang ditunjukan oleh gambar 5.
                           
 Gambar 5. Kaidah Tangan Kanan
Keterangan :
  • ibu jari : gerak perputaran
  • jari telunjuk : medan magnetik kutub u dan s
  • jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I

Keterangan :
V       =  tegangan/ggl induksi (volt)
B       =  kerapatan flux magnet (weber)
        =  panjang kawat penghantar (meter)
z        =  jumlah penghantar
v       =  kec. gerak kawat (m/s)
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara di bawah ini:
a) Menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi  bolak-balik.
b) Menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Gambar 6. Pembangkitan Tegangan Induksi.

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 6 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 6(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.
Gambar 7. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator.
Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 7.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar 7.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positif.
• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

H.   Jangkar Generator DC

Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur. Belitan tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar. Permiabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar. Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang.

Gambar 8. Jangkar Generator DC.

I.    Reaksi Jangkar pada Generator DC

Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama.. Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga timbul tegangan induksi.
Gambar 9.  Medan Eksitasi Generator DC
Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks Medan Jangkar (Gambar 10).
Gambar 10. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).

Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan nominal generator. Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu (interpole atau kutub bantu).

Gambar 11. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub Bantu, Belitan Kompensasi (b).
Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 11 (a) dan (b), generator dengan komutator dan lilitan kompensasinya.



       II. PEMBAHASAN

GENERATOR ARUS SEARAH SERI

Untuk Lebih Lengkapnya, Download di sini

File

Vidio

0 comments:

Post a Comment

Post Populer

Post Sekarang

LightBlog

Media Sosial

Text Widget